AKU MERINDUKANMU YANG TELAH TIADA

Aku kadang lupa nama FB mu tapi tau nama aslimu, aku gk sesering mungkin like atau berkomentar distatusmu krn caraku untuk memperhatikanmu secara diam2 berbeda seperti mereka yang mungkin kamu sukai. Banyak yang memberimu perhatian dengan like di statusmu atau komentar untuk mendapatkan perhatianmu, aku cemburu.? Iya, aku irih karna kalian saling bercanda gurau di kolom komentar.? Iya. Tapi aku hanya bisa diam. Dan tak tau berapa pulu atau ratus orang yang menemanimu chating, aku.? Aku hanya seperlunya agar juga bisa mendapatkan perhatianmu walaupun chatku singkat, balasanmu terkadang menggugah semangatku yg lebih aktif membalas. Saat aku pura2 bertanya hanya agar aku tau kalau aku sama dengan orang lain atau mungkin hanya chat lewat yang tidak dianggap jawabanmu terkadang membuatku senang bahkan tidak percaya.

....
"Ya, kamu enak, banyak yang suka, banyak yang chat."
"Iya banyak, banyak chat, tapi gk semua aku balas"

Ada rasa senang, cemburupun berkurang, namun tetap saja, gk berharap banyak. Aku hanya manusia yang tidak banyak di harapkan para kaum ini. Sukses, mapan, tampan, atletis, gaul, itu semua belum ada dari diriku.

Yang aku bisa hanya memberimu semangat di kala statusmu sedang ada masalah, memberi like berharap agar kamu tahu aku ada dan perduli. Saat banyak orang menginginkanmu untuk berjumpa, terutama aku, walaupun itu hanya angan, rasanya dunia ini adil ketika kamu meminta bertemu. Senang? Bangga? Jangan tanya, rasanya tak bisa diungkapkan. Disaat banyak orang di kaum ini yang cukup sempurna, selalu memujamu dan berharap dekat denganmu bahkan jalan denganmu, aku masih cemburu sekaligus sangat bangga ketika angan ku menjadi kenyataan, aku berhasil menggenggam tanganmu, memelukmu. Namun kini kau telah tiada. Saat semua orang berhasil memamerkan hubungannya yang kebanyakan hanya bertahan seumur jagung, aku tetap dan masih bangga memilikimu memamerkan mu dan menceritakan semuanya di atas udara yang abadi. Aku sangat merindukanmu hingga detik ini, aku selalu berharap langit memperlihatkan wajahmu di kala malam dan angin mengabarkan kehadiranmu. Pelukku untukmu yang abadi di atas sana.

Post a Comment

0 Comments